____________________________________

____________________________________________________

Merdeka Sampai Mati

Bermula pada tahun 1945 negeri Indonesia ini diproklamirkan, jika kita hitung sekarang Indonesia sudah berusia 64 tahun. "Merdeka", itulah kata yang dikumandangkan setiap orang saat ditanya apa sebenarnya yang terjadi 64 tahun silam terhadap negeri tercinta Indonesia ini. Jika saja pada saat itu tak ada Action dari para pemuda untuk menculik Soekarno dan Moh. Hatta maka Indonesia takkan juga diproklamirkan merdeka. Sekarang sudah 64 tahun usia Indonesia, apa yang kita rasakan sekarang adalah pengorbanan orang-orang terdahulu yaitu para pejuang yang tak pernah kenal menyerah, mereka punya cita-cita mulia, dan itu yang menguatkan perjuangan mereka.

Sekarang muncul pertanyaan, benarkah kita sebagai individu sudah merdeka dan tidak lagi terkekang?. Tidak sedikit saudara kita setanah air yang masih berada dalam kuadran atau lingkaran keterkekangan, mereka berada di bawah garis kemiskinan. Sebahagian besar dari mereka tak mampu berbicara banyak, jangankan untuk menancapkan tonggak kemerdekaan dari sisi financial, pendidikan mereka saja sangat jauh tertinggal. Sesungguhnya bangsa ini belum merdeka, masih banyak orang Indonesia yang tertindas akibat ketidakadilan yang diciptakan sejak dulu. Tanpa sadar bangsa kita sekarang sedang dijajah oleh bangsa sendiri, lihat saja seorang koruptor kelas kakap mampu melenyapkan uang negara milyaran rupiah. Padahal jika uang tersebut dialokasikan sebagai dana pendidikan maka negeri ini akan jauh lebih maju, kenapa lebih maju? Jawabannya mutlak, para orang tua tidak usah gusar lagi memikirkan uang sekolah anaknya, dan yang paling menggembirakan lagi bila pendidikan gratis di negeri ini bisa terwujud maka akan semakin sedikit anak-anak putus sekolah, anak-anak tak perlu lagi menjadi pengamen hanya untuk mendapatkan uang tambahan agar tetap bisa melanjutkan sekolah. Satu hal lagi yang dapat menjadi bukti bahwasanya banyak orang di negeri tercinta ini belum merdeka, coba saja kita lihat dijalan-jalan protokol kota besar Indonesia, masih sangat banyak anak-anak jalanan, pengemis, pengamen maupun tunawisma berseliweran. Bukankah tertulis dalam salah satu pasal Undang-Undang Dasar 1945 bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Nah, pada kenyataannya fakir miskin dan anak terlantar diabaikan oleh negara. Inikah yang disebut kemerdekaan?. Memang kita tidak bisa seratus persen menyalahkan pemerintah atas seluruh kejadian yang ada dimuka bumi Indonesia tercinta ini. Mulailah dari diri sendiri, dengan mendisplinkan diri. Contoh yang paling sederhana mendisplinkan diri adalah dengan menghargai hak-hak orang lain, misalnya saja tidak merokok disembarang tempat. Ini juga merupakan bentuk kemerdekaan.

Sudah selayaknyalah kita orang-orang yang memiliki kemampuan lebih, sedikit meringankan tangan untuk membantu mereka-mereka yang kurang beruntung. Sementara itu, orang-orang yang kurang beruntung juga seharusnya mau membulatkan tekad untuk melakukan sesuatu yang lebih demi masa depan yang lebih baik, bulatkan tekad Stop Dreaming Start Action, jangan hanya berpangku tangan dan mengeluh. Hanya dengan melakukan sesuatu kita akan menghasilkan sesuatu pula. Cara yang paling sederhana untuk mengisi kemerdekaan adalah dengan ACTION (melakukan) sesuatu yang terbaik untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

Sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna dan memiliki akal pikiran, kita harus tetap konsisten memperjuangkan perbaikan masa depan kita. "Kegigihan adalah semangat pantang menyerah yang harus kita miliki. Dengan bekal kegigihan dan usaha yang konsisten, kesuksesan yang kita peroleh pasti berkualitas dan membanggakan!" (Andrie Wongso). Kesuksesan merupakan kemerdekaan nyata yang harus dimiliki oleh setiap individu, sesuai juga dengan yang dikatakan oleh Andrie Wongso bahwa "Sukses adalah Hak Setiap Orang__Success Is My Right".

Semangat pantang menyerahlah yang membuat negeri ini merdeka, maka dari itu untuk mengisi kemerdekaan ini marilah kita miliki semangat pantang menyerah tersebut agar kita mampu mengisi kemerdekaan ini sehingga kita layak mendapatkan kemerdekaan sejati dan kemerdekaan hakiki. Meskipun sekarang kita belum merasakan kemerdekaan seutuhnya, maka mulai saat ini marilah kita berpikir keras dan bekerja lebih keras lagi untuk membangun masa depan anak cucu kita, agar mereka mendapatkan kemerdekaan yang sejati. Sudah saatnya kita membentuk komunitas beranggotakan orang-orang yang memiliki sikap positif dan memiliki mental pantang menyerah--pekerja keras.

Tak mudah untuk meraih sukses, banyak halangan maupun rintangan yang dihadapi. Tapi yakin dan percayalah pada kekuatan diri sendiri, dunia ini begitu luas dan menyiapkan kesempatan bagi setiap orang yang mau memperjuangkan masa depannya. Ikrarkan dalam hati kita masing-masing untuk dapat meraih kemerdekaan sejati dan jadikan diri kita Merdeka Sampai Mati.
Read More!